Kelangkaan bahan bahar minyak (BBM) khususnya premium dan pertamax masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumbar. Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim meminta aparat kepolisian beserta Pertamina mengawal SPBU untuk menghindfari terjadi permainan.
Ia mengatakan, jika tidak dikawal, kondisi itu sangat rentan terhadap aksi penimbunan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
“Kita minta aparat yang bertanggung jawab agar mengawasi. Jangan sampai, belum ada keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, malah SPBU kosong. Jangan ada permainan seperti ini,” ucapnya, Selasa (21/10).
Hendra juga mengingatkan pihak Pertamina memberikan warning SPBU-SPBU yang melegalkan pembelian BBM dengan jeriken dalam jumlah banyak. Karena, pembelian jeriken tersebut, juga menjadi salah satu faktor kekosongan BBM di sejumlah SPBU.
Kondisi demikian kata Hendra, bisa terjadi karena kesempatan yang diberikan SPBU kepada pembeli. Untuk itu, pertamina harus berani ambil tindakkan tegas. Dirinya juga meminta, masyarakat tidak panik dengan wacana kenaikan BBM oleh pemerintah pusat.
DPRD kata dia, bakal melakukan koordinasi dengan apartur terkait untuk mengantisipasi krisis BBM di Sumbar. “Kalau ada yang nakal tutup saja SBPU-nya, jangan beri izin lagi. Ini sangat merugikan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Customer Care PT Pertamina Ritel Sumbar, Suroto H Prayogo menegaskan, stok BBM untuk Sumbar masih aman dan pasokan yang diterima Depo Petermina Teluk Kabung masih normal.
Kekosongan sejumlah SPBU kata Suroto, diakibatkan oleh aksi borong yang dilakukan konsumen dalam jumlah besar.
“Kami indikasikan adanya peningkatan kosumsi, akibat panic buying atau kepanikan berbelanja konsumen yang membeli dalam jumlah besar. Jadi, masyarakat untuk tidak panik dengan tetap membeli BBM dalam kondisi sewajarnya.” dalam SMS-nya.
Kekosongan BBM masih terjadi di sejumlah SPBU di Padang kemnarin. Salah satunya SPBU di Jalan Khatib Sulaiman nomor 14.251.523 karena keterlambatan pasokan dari Pertamina.
“Pertamak habis sejak Senin malam pukul 10.00 WIB, begitu juga dengan premium. Tapi kalau untuk solar hingga kini pasokannya masih aman,” ujar salah satu pegawai SPBU Eri saat ditemui.
Pemandangan berbeda justru terlihat di SPBU depan kantor DPRD Sumbar tepatnya depan tugu Adipura, sekitar pukul 11.30 WIB deretan panjang kendaraan bermotor antrean hingga ke bibir jalan raya untuk mengisi solar. Begitu juga dengan antrean di pompa premium deretan mobil setengah mengular mengantre untuk mengisi BBM.
Salah seorang petugas di SPBU Yuhindri mengatakan bahwa untuk jumlah peningkatan penjualan memang terjadi, namun tidak signifikan.
BBM jenis premium dan solar di SPBU Marapalam diserbu oleh pembeli dengan menggunakan jeriken. Puluhan konsumen dengan jeriken antre berjejer di SPBU tersebut. Mereka saling berebutan untuk mengisi jerikennya masing-masing, sehingga petugas SPBU kelihatan kebingunan harus mengisi jeriken yang mana.
Sstok untuk SPBU itu juga dibatasi. Biasanya, dalam satu hari, SPBU mendapatkan dua tangki, sementara hari ini hanya satu tangki saja. Akibatnya stok habis, dan ketika datang lagi, langsung diserbu oleh konsumen.
Jangan Cari Untung
Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Suparman berharap kepada masyarakat, jangan mencari untung atas kelangkaan BBM saat ini. Hal tersebut disampaikan Suparman atas keprihatinyaan melihat masyarakat yang harus berdesak-desakan untuk mendapatkan BBM, terutama jenis premium.
“Kita harap, jangan cari keuntungan atas kelangkaan BBM ini. Keuntungan yang dimaksud berupa penimbunan BBM untuk memperkaya diri pribadi. Sedangkan masyarakat lain terpaksa harus berdesak-desakan untuk mendapatkan BBM ini,” kata Suparman.
Ketua DPD PKS Kota Payakumbuh itu menilai, setiap ada isu atas kenaikan BBM, pasti keberadaan minyak ini seolah-olah hilang dari peredaran. Sehingga mengakibatkan BBM jadi langka.
Suparman mengakui, sampai saat ini belum ada satu kebijakan yang diambil DPRD Kota Payakumbuh dalam menyikapi kelangkaan BBM di Kota Payakumbuh.
Dia berharap kepada masyarakat, agar memanfaatkan BBM tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Di Kota Payakumbuh kelangkaan BBM terjadi semenjak seminggu terakhir ini. Dari 4 SPBU yang ada di Kota Payakumbuh, hampir terjadi antrean yang cukup panjang untuk mendapatkan BBM tersebut.
Meski tidak separah pada kelangkaan BBM pada Agustus lalu, tetapi dari hari ke hari antrean masyarakat untuk mendapatkan BBM terus meningkat.
Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/35110-dprd-cabut-izin-spbu-yang-layani-jeriken
0 Komentar untuk "DPRD: Cabut Izin SPBU yang Layani Jeriken"