Anda tentu tahu banyak ular memiliki bisa yang berbahaya
bagi tubuh, atau katak yang mampu mengeluarkan lendir beracun, ataupun jamur
beracun yang mampu menghasilkan halusinasi. Namun pernahkah anda mendengar tentang kupu-kupu beracun?
Spesies kupu-kupu Raja (Danaus plexipus), dikenal memiliki warna
sayap yang indah. Warna oranye dalam sayapnya dengan kombinasi garis
hitam dan bercak-bercak putih sungguh cantik dipandang mata. Walupun
demikian ia dikenal sebagai kupu-kupu yang mengandung beracun, yang
mampu membuat burung dan hewan pemakan serangga lain menghindarinya.
Racun yang terkandung di dalam tubuh kupu-kupu raja tidak
bersifat mematikan, hanya menimbulkan sensasi rasa yang sangat tidak enak bagi
predatornya sehingga menjauhi kupu-kupu tersebut.
Berbeda dengan ular atau katak yang mampu menghasilkan racun
sendiri, kupu-kupu ini tidak mampu menghasilkan racun sendiri. Racun yang
dimilikinya berasal dari racun yang terkandung dalam daun biduri (Calotropis gigantea).
Kupu raja akan meletakkan telur pada daun tanaman biduri. Saat menetas, ulat
akan memakan daun biduri yang mengandung senyawa racun dalam getahnya.
Racun yang
terkandung di dalamnya merupakan jenis dari cardiac
glycoside, senyawa aktif yang dapat meningkatkan laju denyut jantung. Ulat akan menyimpan racun tersebut dalam tubuhnya dan digunakan untuk pertahanan terhadap serangan predator.
Biduri (Calotropis gigantea) |
Cardiac glycoside, racun dalam tubuh kupu-kupu raja |
Saat ulat bermetamorfosis menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu
dewasa, kandungan racun dalam tubuh ulat tetap dipertahankan dalam tubuh
kupu-kupu dewasa. Dengan adanya racun ini, kupu raja menjadi aman dari
ancaman hewan pemakan serangga. Suatu bentuk pertahanan diri yang luar
biasa.
Ulat kupu-kupu raja |
Kepompong kupu-kupu raja |
Sumber : http://pendidikan-bio.blogspot.com/2014/04/kupu-kupu-raja-si-cantik-yang-beracun.html
0 Komentar untuk "Kupu-Kupu Raja, si Cantik yang Beracun"