Daripada terus memikirkan kesalahan pada masa lampau,
karyawan jauh lebih baik berfokus pada apa yang bisa mereka lakukan lebih baik
di masa depan.
Penelitian baru menemukan, karyawan yang rentan karena terus
mengkhawatirkan pelanggaran/kesalahan masa lampau, dibandingkan mereka yang
fokus pada masa depan, jauh lebih stress, tidak tidur dengan nyenyak, dan
kurang proaktif terhadap pekerjaan, menurut sebuah studi baru-baru ini yang
diterbitkan dalam jurnal Organization Behavior and Human Decision Processes.
Secara khusus, 30 persen dari mereka yang berfokus pada masa
lalu mengalam tingkat stress kerja yang lebih tinggi daripada mereka yang
berkonsentrasi pada masa depan. Sementara itu, 40 persen yang lain mengalami
masalah dalam tidur, dan 25 persen kurang proaktif dalam bekerja.
“Hal tersebut wajar dan dimaklumi bagi karyawan untuk melihat
kebelakang dalam pekerjaan untuk melihat apa yang benar, apa yang salah dan apa
lagi yang bisa ditingkatkan,” Wayne Hochwarter, salah satu penulis studi ini
dan profesor administrasi bisnis dari Florida State University, mengatakan
dalam sebuah pernyataan. “Tapi dalam poin tertentu baik yang bagus dan buruk
pada masa lampau harus di bawa pergi, dan masa depan harus menjadi prioritas.”
Studi yang didasarkan pada survei 600 karyawan dari berbagai
macam profesi dari buruh sampai orang kantoran. Dari semua yang disurvei
tersebut, 20 persen diklasifikasikan sebagai “pemikir reflektif",
sedangkan 40 persen diklasifikasikan sebagai “pemikir ke depan.” Sisanya adalah
kombinasi keduanya dalam berbagai ukuran.
Untuk membantu mereka yang selalu terjebak di masa lalu,
penulis studi ini menawarkan beberapa nasihat termasuk:
Tips
berpikir ke depan dan sukses dalam pekerjaan
- Berikan diri anda waktu yang telah anda tentukan untuk membahas kejadian pada masa lampau tersebut
- Kembangkan hubungan dengan sesama karyawan yang lebih berpikir ke depan daripada mereka yang selalu fokus pada masa lampau
- Ambillah satu atau dua kejadian positif dari interaksi yang dibuat pada kejadian masa lampau tersebut untuk melangkah maju
- Fokuslah pada kejadian positif tersebut, daripada memikirkan sebab apa yang membuat anda gagal atau buruknya kinerja anda pada waktu itu
Studi ini ditulis juga oleh Christopher Rosenn, seorang
profesor dari University of Arkansas.
|
0 Komentar untuk "Sukses itu berfokus ke masa depan"